''koq aku g pernah liat lukisan ini Wang?"
nawang melirik,"lo aja yang g penah ngunjungin ruang makan gw"tanganya tetap mengaduk 2 cangkir kopi dan 1 orange jus.
"habis kamar lo dah lengkap banget.ga perlu kemana2 udh tersedia."q mengamati wajah wanita dlukisan itu.rambutnya ikal panjang."rasanya mirip banget ma kamu,ibu kamu Wang?"ku menoleh ke arah nawang karena ia tak menyahut pertanyaan ku.ia sibuk memindahkan ketiga gelas ke nampan bundar.dan ku anggap itu pertanyaan konyol karena memang persis sekali,hanya hidung Nawang lebih mancung ,dan tulang pipi ibuny lebih jelas,yang kemudian ku tahu na ibu nya adalah Yayu,disitu tertulis asal tp mgkin itulah seni.ku ikuti Nawang yang berjalan keluar dari ruang makanya siap dengan 3gelas minuman untuk kami"yayu ya nama ibu kamu?"nawang berhenti seketika,hingga ku hampir menabraknya,karena ku mengekor dbelakangnya"jangan pernah sebut namanya di depan ku"kata Nawang pelan namun tegas.dia marah,walau ku tak tahu raut wajahnya karena ia bicara tanpa berpaling padaku.aku jadi tidak enak.namun sebelum ku meminta maaf dia sudah berjalan dan masuk kamarnya yang terbuka."lama banget Bil,nyasar ya drumah nawang?"cloteh aya ketika ku beberapa saat baru masuk setelah nawang masuk.ketika itu nawang sedang memilah milah dvd koleksinya."ne kayaknya cocok buat lo ya"nawang melempar sbuah dvd ke depan televisi.aya dengan sigap meraihnya,namun segera melemparnya kembali ke arah nawang yang sudah siap menghindar dan tertawa puas."no!mang aku lesbi,nonton gitu an ma kalian!"
dari wajah dan tingkahnya nawang sudah ga marah,paling ga dia bisa sembunyikan perasaanya.
"emang kamu pernah nonton gituan ma cowok?cowok kamu yang mana?"ledek nawang"cowok yang deket ma kamu semua cupu"
"berani bilang cupu 1x lagi timpuk ne?!"aya siap melancarkan bantal ke arah nawang yang hanya terkekeh.
Jumat, 08 Januari 2010
Kamis, 07 Januari 2010
Kamis, 24 Desember 2009
Maha Suci Allah....
Sekarang ku baru tahu mengapa Kau baru mengabulkan pinta ku....
bukan sejak saat q pinta ini pertama kali...
bukan sejak saat q pinta ini pertama kali...
Kamis, 17 Desember 2009
^Tak pernah seindah ini^
...Bagaikan sang dewi.... di dalam sanubariku terukir wajah mu....
meskipun kun sadari tak mungkin memilikimu waktu kau isyaratkan,,,bahwa dirimu....
t'lah bersamanya....tatap wajahmu 'tuk yang terakhir...
Lagu yang indah namun tak mampu membuat berbunga-bunga. Jelas bukan karena ku anggap lagunya jelek,jika demikian tak sudi aku memutarnya berulang-ulang dalam ingatanku.
"Lagu ini guweeeee banget!"
"Iya, tapi g usah berlebihan gitu ngomongnya! jayus!" tawa ku meledak. Namun ternyata orang satu-satunya yang ada disebelahku hanya diam dan tersenyum simpul."Kenapa??" mungkin g seharusnya aku ngetawain dia"E...Tika mutusin kamu karenan dia punya yang lain? Gitu Bim?" lanjutku setelah ku ingat-ingat beberapa hari yang lalu dia baru saja putus dengan ceweknya Tika tanpa cerita penyebabnya.
Mukanya malah heran, kemudian mengekpresikan prihatin dan tertawa karena kebodohanku "hahaha....Tika???udah 'ga kenal lagi Bil!Nabila..Nabila mang dong-dong,g dong, dasar odong."tawanya membuatku jadi bete.
Namun dari kata-katanya "udah ga kenal Tika lagi" bukan dia berusaha menyembunyikan perasaannya, seperti orang-orang yang baru saja putus kemudian sok tegar berkata tidak peduli lagi, tapi memang kata-kata yang terucap tanpa ada yang dikelabuhi dari itu.
Memang sekarang ku tahu dia bener-benar tidak menyesali putus dengan Tika, namun satu masalah tentang lagu Ada band itu benar-benar tak ku tahu.
"Ku tu kangen banget...."
"Ma yang Georgian ntu?" tanya ku sembari menuliskan status di face book.
"iya lah.... masak ma temen kamu yang sok keren si si...ya, Bimou!" wajahnya menunjukkan rasa jijik.
"Ye...orang ga ada yang ngebahas dia juga...kamu peduli amat inget ma Bimo?" ledek ku.
"Ok. I dont care!" katanya sambil menyibakkan rambut ikalnya yang sepanjang pinggangnya.
"Oya besukan dah week end, Georgian mu jg bakal ke Bali"
"Yups!" jawab Ajeng
"Trus dia nginep di penginapan kamu pa di hotel lain?" selidik Aya' penasaran.
" Ya...tergantung pak RT nya seh" jawab Ajeng santai.
Aya' mendekatkan wajahnya ke arah Ajeng setelah memandang heran sejenak pada q yang juga heran." maksudnya tergnautng pak RT?" tanya Aya' "kalo pak RT lagi mau ngijinin trus nginep rumah kamu?" tebak Aya' heran dengan apa yang dia pikirkan.
Ajeng menggeleng "ya kaloPak Rt ga tahu yanginep rumah aku, kalo ketahuan ya ga jadi nginep"
"What??" Aya' dan aku semakin heran, lebih-lebih penasaran. "Trus, apa ja yang kalian lakukan kalo ga ketahuan Pak Rt ?" tanya Aya' mendesak.
Ajeng menghentikan aktivitasnya menyisir jari rambutnya, beralih memandang Aya' yang mukanya sudah tidak karuan membayangkan apa yang Ajeng lakukan dengan Georgian di rumah Ajeng di Bali.
Dalam ruangan berukuran 5 x 6 dua orang tegang menyaksikan Malk Dascascos dalam aksinya di film Instinct To Kill, dalam sebuah sofa mewah panjang. Salah satunya Ajeng dengan bantal di pangkuannya. Yang lainnya seorang WNA, laki-laki muda yang terlihat lebih dari umurnya karena godek yang tumbuh kuning kemerahan. Hidungnya bengkok seperti paruh ayam-ayaman dalam cerita anak-anaknya, merahnyapun sama.
"Aa...." bantal yang ada di pangkuan Ajeng seketika beralih ke lantai. Wajah Ajeng tenggelam dalam pelukan hidung bengkok, saat salah satu tokok hendak membunuh salah satu tokoh lainya.
"Dor...!" suara tembakan membahana dalam layar kaca televisi, namun sama sekali tidak terdengar oleh mereka. Karena suara pistol hidung bengkok memulai perang lebih keras. Dan Ajeng telah menyerah sebelum bendera putih berkibar. Bukan karena tidak siap dengan keadaan itu. Terlebih saat nafas saling merasuk, tak pernah bisa beranjak dari suara hati masing-masing.
"Aw.." Aya' merasa mendapat pukulan keras di kepalanya.
"Pasti kamu berpikiran kampungan" seru Ajeng, sembari menghempaskan rambutnya. Berjalan meninggalkan Aya' dan Nabilla dengan langkah Anggunya. Sosok-sosok yang terletak di lobi tak melepaskan pandangannya pada perempuan asli Bali yang melangkahi jengkal demi jengkal halaman kampus dengan mata menarik semua mata untuk memandangnya.
"Dasar, pikiran ngeres! makanya jangan berfikir aneh-aneh sebelum tahu benarnya!" katakun sambil mengapit lengan Aya'. "Kita jadi ga tahu critanya kan!" sesalku.
secepat mgkn q mundur dan langsung belok tancap gas,meninggalkan area parking kampus.
Tanpa diketahui Nabila seorang laki2 ikut cabut dari parkiran dengan CBR nya.dia tak tau yg akan ia tuju karena ia hendak mengikuti Nabila,tanpa mau diketahui Nabila.Ia pintar mengatur jarak untuk itu.
Tak terhirau lalu lalang macetny jalan,hny puncak Patuk yg menyadarkan ku bahwa ia tlh sdikit dewasa.pereng jurang yg memusingkan kpala jika ditepinya kini penuh muda mudi yg mencoba meluluhkan pacar nangkring ditepian jurang.penuh restoran dan gardu pandang.
Di belakang mobil Nabila seseorang mengumpat kesal,seorang menepi memukul tangki bensil CBR nya,ia membuka helmnya,rambutny sebahu model F4 tertiup angin yang menertawakannya.ia kehabisan bensin di Patuk,mana ada pom bensin,kiri kanan hutan lindung UGM.terpaksa ia kembali turun mencari orang yang menjual bensin campuran minyak tanah.jalan menurun tak perlulah ia menuntun motornya.
50menit smp juga djalan sepi ini,tak juga ramai seperti puncak patuk,karena memang ini tempat indah yang terlupakan..namun bagi ku tak pernah seindah waktu itu,tak pernah selekat ini dipikiranku.tak ada tempat parkir lagi,palang penunjuk arahpun mungkin dicabut untuk kayu bakar yang lebih berguna,karena2tahun lalu pertama ku kesini bukan lagi penunjuk arah,hanya palang panah tak bertulis,layakny nisan tak bertuan,berkali2 periode tempat berkembang lumut...hamparan hutan kayu putih tak lg setinggi kepala,dia bukan lg muda.dy telah tua,renta,kulit batangnya berliku2 tak tentu,tanda lelah mengikuti kehendak waktu.dy sudah siap panen skrg...i came here with my soulmate..beautiful place.q tulis asal pada sebuah batu yg luas sekali,dy tertimbun tanah,hanya permukaany yang terlihat.dy tepat dsamping sungai yg kering dmusim kemarau,dan dspanjang sungai ini warga sekitar membuta sumur2kecil namun dalam untuk mendapatkan air.tak trbayang nanti saat musim hujan,kalau menyeberang bs2 terperosok dan.dsamping tulisan itu,dbawah tebing batu dia pamit untuk memenuhi panggilan kerja dPulau Sumba.siapa yang tahu dia mengajakku kesini hanya untuk meninggalkan ku?mungkin hanya angin ini yang lebih dulu tahu,dia yg membelai tanpa henti perasaanku yang tak karuan dengan semua ini."sekarang tgl31 oktober,bkn hari penting tp taun depan itulah hari penting."q berpaling menatapny,tak paham.dy tersenyum...."Srek..srrk.."suara gesekan daun2 dgoyang angin menyadarkan ku akan lamunan 2thn lalu.dl waktu pohon2 kayu putih dsini msh stinggi kepala angin dsini akan senang mempermainkan rambutku tak karuan.ini dsalah satu daerah dWonosari daerah dataran tinggi yang cukup bnyk angin,jauh dari keramain,dan racun udara.skrg pohon sdh tuwa,angin tak bnyk menjangkau rambutku,hny kuasa merusuhkan prenjak2 di ranting2 atas.ku berjalan mengikuti jalan searah yg sdikit redup karena lebatny daun dkiri kanan jalan.sampailah pada persimpangan "kekiri nanti sampai sungai,sebrang sungai tebing rendah jika kamu memandang dari atas tebing hanya ada kayu putih..semua"ku ingat katanya dulu.ku ambil kiri,mungkin jika ku ambil kanan takkan bs kmbl,sampai ada pengrombak kayu putih menemukan q."diatas kayu putih juga?"tanyaku. "bukan,jika kamu naik dsana hanya ada tanah lapang lingkaran berdiameter tak lebih 15meter.sisi yg tepat datas sungai ya tebing batu,sungai hanya melewati tepi sblh utara tebing,sisi lainya hanya tanah biasa penghubung dengan hutan kayu putih dbawahny"ia menjelaskan.yg ku ingat waktu itu aq tak begitu perhatian pada deskripsinya,q sibuk menyobek daun2 kayu putih dan menciuminya."o..gitu"tanggapanku setelah dia mengucap kata terakhir dari penjelasannya.
Aku tahu apa yg akan terjadi,tak perlu aku berlari untuk segera sampai tujuan,karena nanti waktu ku kembali melewati jalan setapak ini takkan ku rasakan angin yang mencoba menggapaiku lebih besar.tak perlu waktu lama untuk sampai tujuanku.seakan memuaskan cumbuan rindu angin menerpaku tanpa ampun,namun damai.seserpih batu besar dbawah tebing masih lapang untuk selalu ku datangi.31oktober2008,ternyata sudah mulai turun hujan,sungai tak lagi kering,air tenang hampir menggenangi serpih batu besar.sisi dimana aku datang banyak ditumbuhi ilalang.dengan lutut basah q tipakan kaki telanjang pd batu pipih besar.aku tak takut terperosok dalam sumur2 sungai buatan warga karena ku tau bukan di sekitar dimana aku menyebang. aku tak berani melihat sekeliling karena aku tak mau kecewa seperti tahun lalu aku kemari,31oktober2007.aku berteriak teriak memanggil namanya,mencari di sekitar batu2an,dengan sejuta kata2 yg akan menyambutnya,naik ke atas tebing saat tak menemuinya dstiap balik batu2an besar,serti orang gila mengelilingi penjuru tebing,ttp berharap dia lebih dulu sampai,bersembunyi untuk memberiku kejutan dan akhirnya yg kudapat hanya tangis tak tertangguhkan.kisah ku tak seromantis cinderella,aq ditinggal tanpa kabar,saat sekarang ku sekarat tak ada yang menolongku..itu tahun lalu,saat pikiranku kubiarkan berjalan polos,ia janji temui aku disini,aku anak kecil yang diimingi kembang gula.sekarang tak mau aku berfikir ia akan datang untukku,ku yakinkan selalu bahwa kisahku tak seromantis cinderella.namun setipis benang harapan tetap mampu membawaku kemari,berharap saat ku berada dserpih batu menatap bayanganku mengenang janji2ny,akan ada bayangan memeluk bayanganku...i came here alone..ku lempar batu putih ke air stlh q tulis kalimat itu pada batu serpih saat matahari telah jenuh menunggui tak ada lagi bayangan manusia yang bisa ia bentuk selain aku.
"Bimo?udh lm?"ku lihat Bimo tertunduk druang tamu. "baru aja"jawabnya singkat.ia kini menatapku dr kaki naik dan berhenti pada mataku,membuatku risih,karena tak biasanya dia memandangku setajam itu. segera ku beranjak dari depan pintu,setelah segera ku tutup pintu."aku lepas sepatu dl ya"kataku sembari menunjuk kamar. kulempar sepatu sekenanya.dan ku raba raba tas kecil ku."oh my god!"ucapku lirih.beberapa sms dan panggilan tak terjawab,mengoyak pikiranku.tapi masih
sempat ku raih spidol dan memberi tanda silang tebal pada kalender tepat hari ini.melesat ku sudah dsofa di depan Bimo.mengamati ekspresi Bimo sambil mengumpati diri sendiri dalam hati."mampus kau Bila..udah janji malah kabur,sekarang nantikan vonis dari nya" "e..Bim so so sory yah"kataku terbata"tadi.." "ok thank,im waiting to that"sahutnya memotong kalimat lanjutanku,ekspresinya kini beda,seperti wajah yang ku temui tiap waktu.aku lega"heh.."ku lepas smua nafasku,"untung aja mukamu dah kembali,kalo udah gitu q bisa jelasin dengan lancar tanpa gagap lagi"dia menahan tawa"bisa takut jugakan ma aku!"katanya bangga"katanya mau njelasin,kenapa bisa2nya kamu nelantarin aku dalam keadaan teramcag?katanya tanpa memandangku,seperti biasa,memutar mutar bola matanya,menambah aku yakin bahwa dia ga marah,tingkah sedengnya udah normal lagi."ntar dulu,ku pengen tahu nasip kamu"kilahku menahan tawa,membayangkan dia presentasi dengan makalah yang ia buat dalam waktu barang1 atau 2 jam.karena asistennya,aku,lupa ngasih makalah yang ia pesen 1minggu lalu."itu seh seru,nanti aja critanya buat penutup"katanya santai,berlagak bos yang baru saja mendapat pujian atas hasil kerjanya,"crita kamu dulu,seharian ga nongol dgondol apa? "hee.."ku memulai cerita dengan memperpanjang kata hee..untuk mencari alasan yang tepat"itu nganter oleh oleh dari Om Surip buat budhe,taunya malah masak2,kangen ma aku gitu.."ku angguk2an kepala dalam hati memuji diri sendiri,bisa2 aja sih aku dpt alasan tepat."pengen dengar kisah presentasiku ga?"tanyanya bangga.Bimo sama sekali ga comment soal alasanku barusan,jauh dari dugaan ku,tapi whateverlah,malah ku ga usah repot2 buat memperjelas alasanku dengan kebohongan lain,"biar ku tebak dulu"segahku,aku segera mengutarakan beberap hal konyol tentang presentasinya,sampai ku bicara sambil tertawa membayangkannya.mana bisa anak berat mikir ini bs ga konyol dalam presentasi,tanpa ada aku yang ngarahin."emang awalnya cuma lewat sms aku perintah buat dibuatin bahan."
Bimo memulai kisahnya.sebelum melanjutkan ia raih handphone ku,dan mulai menarikan 2jempolnya pd kipet.yakin dia maen game."trz pas dia anter ke kampus"dia crita sambil nge game,ga sopan memang,tapi itulah kebiasaannya."oya tadinya q yang mau ambil di kampusnya karena posisi dia lagi di kampus,tapi nolak,dia pengen maen ke kampus ku" "bentar deh"potongku,ia hanya melirik dan sibuk lagi dengan gamenya."emang yang kamu suruh bikin tu siapa?beda kampus?" "iyalah,orang Tika"jawabnya."Tika?!"seruku spontan kaget,ga kepikiran sampai Tika.Bimo kembali melilik ku hanya dengan sudut matanya,dan kembali menekuni game nya.
"ok thanks a lot"
"eh Bimo,tunggu"Bimo yang sudah beranjak membawa bahan presentasi di tangan berhenti.Tika menyusulny,kini di hadapan Bimo.setelah sekian detik berfikir Tika bicara hati hati "kaya' nya asisten kamu,maksud aku Nabila"Tika cepat2 meralat ucapannya"lagi ga bisa bantu presentasi kamu"
"so?"
"yah ku bisa kok gantiin dia"jawab Tika semangat,menampilkan senyum termanisnya.namun melihat ekspresi bimo berubah "maksud aku,gantiin buat ngarahin kamu di presentasimu kali ini,berhubung.."
"ok."potong Bimo.
baru separuh senyum yang Tika tampilkan Bimo sudah melewatinya.ia pun sadar senyumnya percuma,ia menghentakkan satu kakinya sebelum berbalik membarengi Bimo.
Dan akhirnya sukseslah presentasiku"ia menutup ceritanya dengan senyum bangga.ia melirik ku yang tak ku sadari wajahku berekspresi."ternyata mantanku itu pintar juga,dia juga masih pinter"lanjutnya."maksud kamu?"aku tersadar, baru saja aku terdiam karena sesuatu yang kurasa berdesir di dada ku,beralih menatapnya penuh tanda tanya tentang kata masih pintar.ia malah tersenyum, mengerlingkan mata kirinya dan mengecupkan bibirnya diawang2.
pagi ini lebih cerah dari kemarin.saat ku jamah lapangan hijau terlihat aya duduk bersandar dbawah pohon filisium raksasa,menatap layar notebooknya.jadi ingat masa SD,setiap kelas selalu punya pohon filisium.paling senang kelas4,pohonnya paling besar,sehingga rindangnya minta ampun,tapi deritany kami harus menyapu selama45menit,bertiga pula.
aku duduk dgazebo tepat dsamping aya gelangsaran drumput."pagi" sapaku.diam tak ada jawaban.kalau dari mukanya yang serius,aya seperti lg browsing hal2 menakjubkan,atau kirim email buat neneknya,atau..dosen statistik keluar dari ruang transit,kaca matanya sdkit melorot,tanda siap masuk kelas."ya dosen dh masuk tu,masuk yuk"ajak ku.ajakan yang garing,karena aya tetap bergeming.sampai waktu usai aya tak juga masuk kelas statistik."gila,brani2nya aya bolos"pikirku.saat ku keluar di bawah pohon dimana terakhir ku melihatnya sudah nihil.gerombolan anak2 bersandar menghadapi laptopnya,beberapa berdiskusi dgazebo sebelahnya..ternyata benar dugaanku,aya ada dkantin.ternyata ada NAWANg jg."hai guys"sapaku ceria."sekalian ambilin tahu telos satu"sebelum ku duduk nawang mendorongku ke arah meja etalase kantin."sekalian apanya,orang ini ga mau ambil tahu juga"omel ku,tapi akhrnya ku ambilkan juga.aya hanya melirik sepintas.aku mencoba mengikuti apa yang mereka obrolkan,namun tak berucap apa apa hanya menikmati roti isi salad nya nawang.pembicaraan sedikit ku lepas ketika hape berdering."q dpt nilai B buat presentasiQ,harus syukuran,tp masak iya syukurn ma km?org km g bnt q."tertera dlayar hp ku.lagi2 ia berdesir di dada ku.
"hey Bi..''
"ntar ja ya Bil..sabar,q lg syukuran"
"knp ku g diajak?''kami bicara saling memotong.
"mau sambil nostalgia,dah y jatah kamu besuk malam!''
tut..tut.."dasar plin plan,katanya dah putus.."omel ku sewot ga suka telpon ku dtutup seenaknya.dseberang sana dua insan sedang menikmati pemandangan kota dari kaliurang.keadaan sedikit memanas di hawa yang begitu menggigit itu,sesaat setelah Bimo menutup telepon Nabila.
"kamu udah lupa kataku sebelum kita kesini?"Tika ngambek.
"iya aku inget,tapi dia telpon aku,bukan aku yang pengen kan?"kata Bimo tak mau kalah.
Tika semakin jengkel karena dia sudah bereaksi ngambek,Bimo tak juga merajuk dan minta maaf,malah sebaliknya."
"kamu tu ga pernah berubah!ga pernah mau.."Tika tak dapat melanjutkan kalimatnya,hanya terdengar nafas naik turun,sisa kemarahannya.bibir Tika sudah tak terkendali,dalam kuasa Bimo.dan mereka merasa kaliurang kembali dingin menggigit kembali.
"huh.."q keluarkan smua sesak ini.dia yang hanya memberiku kecewa,memadamkan smangat ku.no hape ganti tanpa permisi,telepon keluarga dengan telepon orang lain.entahlah.bukannya ku tak mau usaha lebih giat,q minta baik2 dia tak mengijinkan,ya gmn lagi.itu maunya."sabarlah untuk tanggal31"hanya itu kata harapanku satu2nya,tapi tgl 31oktober 2x menghancurkan ku,membuatku gila dtertawakan semua yang hidup bebas tanpa pengharapan sia2.hanya aku yang mengharap kesia2an itu.mungkin..
Bimo,yang ngakunya sahabat,tapi nyatanya...ga ngerti orang lagi butuh hiburan.
aya,dia sendiri sepertinya lagi kacau juga.
Nawang,bisa2 ku malah dibawa dugem. klip..klip..hape yang ku silent kedap kedip."pangjang umur ne"ku tekan tombol terima"halo,,apa wang?"sapa ku.
"kamu ja ya yang bantuin aya"suara Nawang tak begitu jelas.mungkin dia udah standbye,tapi baru jam berapa neh masak party dah mulai."lo denger g?"teriakanya sedikit memperjelas ucapanya."aku tu ga ngerti apa2 soal aya"jawabku.akhrnya Nawang menjelaskan mslh aya pada ku,"kenapa aya ga crima ma kamu ya?whateverlah.urus ya."
meskipun kun sadari tak mungkin memilikimu waktu kau isyaratkan,,,bahwa dirimu....
t'lah bersamanya....tatap wajahmu 'tuk yang terakhir...
Lagu yang indah namun tak mampu membuat berbunga-bunga. Jelas bukan karena ku anggap lagunya jelek,jika demikian tak sudi aku memutarnya berulang-ulang dalam ingatanku.
"Lagu ini guweeeee banget!"
"Iya, tapi g usah berlebihan gitu ngomongnya! jayus!" tawa ku meledak. Namun ternyata orang satu-satunya yang ada disebelahku hanya diam dan tersenyum simpul."Kenapa??" mungkin g seharusnya aku ngetawain dia"E...Tika mutusin kamu karenan dia punya yang lain? Gitu Bim?" lanjutku setelah ku ingat-ingat beberapa hari yang lalu dia baru saja putus dengan ceweknya Tika tanpa cerita penyebabnya.
Mukanya malah heran, kemudian mengekpresikan prihatin dan tertawa karena kebodohanku "hahaha....Tika???udah 'ga kenal lagi Bil!Nabila..Nabila mang dong-dong,g dong, dasar odong."tawanya membuatku jadi bete.
Namun dari kata-katanya "udah ga kenal Tika lagi" bukan dia berusaha menyembunyikan perasaannya, seperti orang-orang yang baru saja putus kemudian sok tegar berkata tidak peduli lagi, tapi memang kata-kata yang terucap tanpa ada yang dikelabuhi dari itu.
Memang sekarang ku tahu dia bener-benar tidak menyesali putus dengan Tika, namun satu masalah tentang lagu Ada band itu benar-benar tak ku tahu.
"Ku tu kangen banget...."
"Ma yang Georgian ntu?" tanya ku sembari menuliskan status di face book.
"iya lah.... masak ma temen kamu yang sok keren si si...ya, Bimou!" wajahnya menunjukkan rasa jijik.
"Ye...orang ga ada yang ngebahas dia juga...kamu peduli amat inget ma Bimo?" ledek ku.
"Ok. I dont care!" katanya sambil menyibakkan rambut ikalnya yang sepanjang pinggangnya.
"Oya besukan dah week end, Georgian mu jg bakal ke Bali"
"Yups!" jawab Ajeng
"Trus dia nginep di penginapan kamu pa di hotel lain?" selidik Aya' penasaran.
" Ya...tergantung pak RT nya seh" jawab Ajeng santai.
Aya' mendekatkan wajahnya ke arah Ajeng setelah memandang heran sejenak pada q yang juga heran." maksudnya tergnautng pak RT?" tanya Aya' "kalo pak RT lagi mau ngijinin trus nginep rumah kamu?" tebak Aya' heran dengan apa yang dia pikirkan.
Ajeng menggeleng "ya kaloPak Rt ga tahu yanginep rumah aku, kalo ketahuan ya ga jadi nginep"
"What??" Aya' dan aku semakin heran, lebih-lebih penasaran. "Trus, apa ja yang kalian lakukan kalo ga ketahuan Pak Rt ?" tanya Aya' mendesak.
Ajeng menghentikan aktivitasnya menyisir jari rambutnya, beralih memandang Aya' yang mukanya sudah tidak karuan membayangkan apa yang Ajeng lakukan dengan Georgian di rumah Ajeng di Bali.
Dalam ruangan berukuran 5 x 6 dua orang tegang menyaksikan Malk Dascascos dalam aksinya di film Instinct To Kill, dalam sebuah sofa mewah panjang. Salah satunya Ajeng dengan bantal di pangkuannya. Yang lainnya seorang WNA, laki-laki muda yang terlihat lebih dari umurnya karena godek yang tumbuh kuning kemerahan. Hidungnya bengkok seperti paruh ayam-ayaman dalam cerita anak-anaknya, merahnyapun sama.
"Aa...." bantal yang ada di pangkuan Ajeng seketika beralih ke lantai. Wajah Ajeng tenggelam dalam pelukan hidung bengkok, saat salah satu tokok hendak membunuh salah satu tokoh lainya.
"Dor...!" suara tembakan membahana dalam layar kaca televisi, namun sama sekali tidak terdengar oleh mereka. Karena suara pistol hidung bengkok memulai perang lebih keras. Dan Ajeng telah menyerah sebelum bendera putih berkibar. Bukan karena tidak siap dengan keadaan itu. Terlebih saat nafas saling merasuk, tak pernah bisa beranjak dari suara hati masing-masing.
"Aw.." Aya' merasa mendapat pukulan keras di kepalanya.
"Pasti kamu berpikiran kampungan" seru Ajeng, sembari menghempaskan rambutnya. Berjalan meninggalkan Aya' dan Nabilla dengan langkah Anggunya. Sosok-sosok yang terletak di lobi tak melepaskan pandangannya pada perempuan asli Bali yang melangkahi jengkal demi jengkal halaman kampus dengan mata menarik semua mata untuk memandangnya.
"Dasar, pikiran ngeres! makanya jangan berfikir aneh-aneh sebelum tahu benarnya!" katakun sambil mengapit lengan Aya'. "Kita jadi ga tahu critanya kan!" sesalku.
secepat mgkn q mundur dan langsung belok tancap gas,meninggalkan area parking kampus.
Tanpa diketahui Nabila seorang laki2 ikut cabut dari parkiran dengan CBR nya.dia tak tau yg akan ia tuju karena ia hendak mengikuti Nabila,tanpa mau diketahui Nabila.Ia pintar mengatur jarak untuk itu.
Tak terhirau lalu lalang macetny jalan,hny puncak Patuk yg menyadarkan ku bahwa ia tlh sdikit dewasa.pereng jurang yg memusingkan kpala jika ditepinya kini penuh muda mudi yg mencoba meluluhkan pacar nangkring ditepian jurang.penuh restoran dan gardu pandang.
Di belakang mobil Nabila seseorang mengumpat kesal,seorang menepi memukul tangki bensil CBR nya,ia membuka helmnya,rambutny sebahu model F4 tertiup angin yang menertawakannya.ia kehabisan bensin di Patuk,mana ada pom bensin,kiri kanan hutan lindung UGM.terpaksa ia kembali turun mencari orang yang menjual bensin campuran minyak tanah.jalan menurun tak perlulah ia menuntun motornya.
50menit smp juga djalan sepi ini,tak juga ramai seperti puncak patuk,karena memang ini tempat indah yang terlupakan..namun bagi ku tak pernah seindah waktu itu,tak pernah selekat ini dipikiranku.tak ada tempat parkir lagi,palang penunjuk arahpun mungkin dicabut untuk kayu bakar yang lebih berguna,karena2tahun lalu pertama ku kesini bukan lagi penunjuk arah,hanya palang panah tak bertulis,layakny nisan tak bertuan,berkali2 periode tempat berkembang lumut...hamparan hutan kayu putih tak lg setinggi kepala,dia bukan lg muda.dy telah tua,renta,kulit batangnya berliku2 tak tentu,tanda lelah mengikuti kehendak waktu.dy sudah siap panen skrg...i came here with my soulmate..beautiful place.q tulis asal pada sebuah batu yg luas sekali,dy tertimbun tanah,hanya permukaany yang terlihat.dy tepat dsamping sungai yg kering dmusim kemarau,dan dspanjang sungai ini warga sekitar membuta sumur2kecil namun dalam untuk mendapatkan air.tak trbayang nanti saat musim hujan,kalau menyeberang bs2 terperosok dan.dsamping tulisan itu,dbawah tebing batu dia pamit untuk memenuhi panggilan kerja dPulau Sumba.siapa yang tahu dia mengajakku kesini hanya untuk meninggalkan ku?mungkin hanya angin ini yang lebih dulu tahu,dia yg membelai tanpa henti perasaanku yang tak karuan dengan semua ini."sekarang tgl31 oktober,bkn hari penting tp taun depan itulah hari penting."q berpaling menatapny,tak paham.dy tersenyum...."Srek..srrk.."suara gesekan daun2 dgoyang angin menyadarkan ku akan lamunan 2thn lalu.dl waktu pohon2 kayu putih dsini msh stinggi kepala angin dsini akan senang mempermainkan rambutku tak karuan.ini dsalah satu daerah dWonosari daerah dataran tinggi yang cukup bnyk angin,jauh dari keramain,dan racun udara.skrg pohon sdh tuwa,angin tak bnyk menjangkau rambutku,hny kuasa merusuhkan prenjak2 di ranting2 atas.ku berjalan mengikuti jalan searah yg sdikit redup karena lebatny daun dkiri kanan jalan.sampailah pada persimpangan "kekiri nanti sampai sungai,sebrang sungai tebing rendah jika kamu memandang dari atas tebing hanya ada kayu putih..semua"ku ingat katanya dulu.ku ambil kiri,mungkin jika ku ambil kanan takkan bs kmbl,sampai ada pengrombak kayu putih menemukan q."diatas kayu putih juga?"tanyaku. "bukan,jika kamu naik dsana hanya ada tanah lapang lingkaran berdiameter tak lebih 15meter.sisi yg tepat datas sungai ya tebing batu,sungai hanya melewati tepi sblh utara tebing,sisi lainya hanya tanah biasa penghubung dengan hutan kayu putih dbawahny"ia menjelaskan.yg ku ingat waktu itu aq tak begitu perhatian pada deskripsinya,q sibuk menyobek daun2 kayu putih dan menciuminya."o..gitu"tanggapanku setelah dia mengucap kata terakhir dari penjelasannya.
Aku tahu apa yg akan terjadi,tak perlu aku berlari untuk segera sampai tujuan,karena nanti waktu ku kembali melewati jalan setapak ini takkan ku rasakan angin yang mencoba menggapaiku lebih besar.tak perlu waktu lama untuk sampai tujuanku.seakan memuaskan cumbuan rindu angin menerpaku tanpa ampun,namun damai.seserpih batu besar dbawah tebing masih lapang untuk selalu ku datangi.31oktober2008,ternyata sudah mulai turun hujan,sungai tak lagi kering,air tenang hampir menggenangi serpih batu besar.sisi dimana aku datang banyak ditumbuhi ilalang.dengan lutut basah q tipakan kaki telanjang pd batu pipih besar.aku tak takut terperosok dalam sumur2 sungai buatan warga karena ku tau bukan di sekitar dimana aku menyebang. aku tak berani melihat sekeliling karena aku tak mau kecewa seperti tahun lalu aku kemari,31oktober2007.aku berteriak teriak memanggil namanya,mencari di sekitar batu2an,dengan sejuta kata2 yg akan menyambutnya,naik ke atas tebing saat tak menemuinya dstiap balik batu2an besar,serti orang gila mengelilingi penjuru tebing,ttp berharap dia lebih dulu sampai,bersembunyi untuk memberiku kejutan dan akhirnya yg kudapat hanya tangis tak tertangguhkan.kisah ku tak seromantis cinderella,aq ditinggal tanpa kabar,saat sekarang ku sekarat tak ada yang menolongku..itu tahun lalu,saat pikiranku kubiarkan berjalan polos,ia janji temui aku disini,aku anak kecil yang diimingi kembang gula.sekarang tak mau aku berfikir ia akan datang untukku,ku yakinkan selalu bahwa kisahku tak seromantis cinderella.namun setipis benang harapan tetap mampu membawaku kemari,berharap saat ku berada dserpih batu menatap bayanganku mengenang janji2ny,akan ada bayangan memeluk bayanganku...i came here alone..ku lempar batu putih ke air stlh q tulis kalimat itu pada batu serpih saat matahari telah jenuh menunggui tak ada lagi bayangan manusia yang bisa ia bentuk selain aku.
"Bimo?udh lm?"ku lihat Bimo tertunduk druang tamu. "baru aja"jawabnya singkat.ia kini menatapku dr kaki naik dan berhenti pada mataku,membuatku risih,karena tak biasanya dia memandangku setajam itu. segera ku beranjak dari depan pintu,setelah segera ku tutup pintu."aku lepas sepatu dl ya"kataku sembari menunjuk kamar. kulempar sepatu sekenanya.dan ku raba raba tas kecil ku."oh my god!"ucapku lirih.beberapa sms dan panggilan tak terjawab,mengoyak pikiranku.tapi masih
sempat ku raih spidol dan memberi tanda silang tebal pada kalender tepat hari ini.melesat ku sudah dsofa di depan Bimo.mengamati ekspresi Bimo sambil mengumpati diri sendiri dalam hati."mampus kau Bila..udah janji malah kabur,sekarang nantikan vonis dari nya" "e..Bim so so sory yah"kataku terbata"tadi.." "ok thank,im waiting to that"sahutnya memotong kalimat lanjutanku,ekspresinya kini beda,seperti wajah yang ku temui tiap waktu.aku lega"heh.."ku lepas smua nafasku,"untung aja mukamu dah kembali,kalo udah gitu q bisa jelasin dengan lancar tanpa gagap lagi"dia menahan tawa"bisa takut jugakan ma aku!"katanya bangga"katanya mau njelasin,kenapa bisa2nya kamu nelantarin aku dalam keadaan teramcag?katanya tanpa memandangku,seperti biasa,memutar mutar bola matanya,menambah aku yakin bahwa dia ga marah,tingkah sedengnya udah normal lagi."ntar dulu,ku pengen tahu nasip kamu"kilahku menahan tawa,membayangkan dia presentasi dengan makalah yang ia buat dalam waktu barang1 atau 2 jam.karena asistennya,aku,lupa ngasih makalah yang ia pesen 1minggu lalu."itu seh seru,nanti aja critanya buat penutup"katanya santai,berlagak bos yang baru saja mendapat pujian atas hasil kerjanya,"crita kamu dulu,seharian ga nongol dgondol apa? "hee.."ku memulai cerita dengan memperpanjang kata hee..untuk mencari alasan yang tepat"itu nganter oleh oleh dari Om Surip buat budhe,taunya malah masak2,kangen ma aku gitu.."ku angguk2an kepala dalam hati memuji diri sendiri,bisa2 aja sih aku dpt alasan tepat."pengen dengar kisah presentasiku ga?"tanyanya bangga.Bimo sama sekali ga comment soal alasanku barusan,jauh dari dugaan ku,tapi whateverlah,malah ku ga usah repot2 buat memperjelas alasanku dengan kebohongan lain,"biar ku tebak dulu"segahku,aku segera mengutarakan beberap hal konyol tentang presentasinya,sampai ku bicara sambil tertawa membayangkannya.mana bisa anak berat mikir ini bs ga konyol dalam presentasi,tanpa ada aku yang ngarahin."emang awalnya cuma lewat sms aku perintah buat dibuatin bahan."
Bimo memulai kisahnya.sebelum melanjutkan ia raih handphone ku,dan mulai menarikan 2jempolnya pd kipet.yakin dia maen game."trz pas dia anter ke kampus"dia crita sambil nge game,ga sopan memang,tapi itulah kebiasaannya."oya tadinya q yang mau ambil di kampusnya karena posisi dia lagi di kampus,tapi nolak,dia pengen maen ke kampus ku" "bentar deh"potongku,ia hanya melirik dan sibuk lagi dengan gamenya."emang yang kamu suruh bikin tu siapa?beda kampus?" "iyalah,orang Tika"jawabnya."Tika?!"seruku spontan kaget,ga kepikiran sampai Tika.Bimo kembali melilik ku hanya dengan sudut matanya,dan kembali menekuni game nya.
"ok thanks a lot"
"eh Bimo,tunggu"Bimo yang sudah beranjak membawa bahan presentasi di tangan berhenti.Tika menyusulny,kini di hadapan Bimo.setelah sekian detik berfikir Tika bicara hati hati "kaya' nya asisten kamu,maksud aku Nabila"Tika cepat2 meralat ucapannya"lagi ga bisa bantu presentasi kamu"
"so?"
"yah ku bisa kok gantiin dia"jawab Tika semangat,menampilkan senyum termanisnya.namun melihat ekspresi bimo berubah "maksud aku,gantiin buat ngarahin kamu di presentasimu kali ini,berhubung.."
"ok."potong Bimo.
baru separuh senyum yang Tika tampilkan Bimo sudah melewatinya.ia pun sadar senyumnya percuma,ia menghentakkan satu kakinya sebelum berbalik membarengi Bimo.
Dan akhirnya sukseslah presentasiku"ia menutup ceritanya dengan senyum bangga.ia melirik ku yang tak ku sadari wajahku berekspresi."ternyata mantanku itu pintar juga,dia juga masih pinter"lanjutnya."maksud kamu?"aku tersadar, baru saja aku terdiam karena sesuatu yang kurasa berdesir di dada ku,beralih menatapnya penuh tanda tanya tentang kata masih pintar.ia malah tersenyum, mengerlingkan mata kirinya dan mengecupkan bibirnya diawang2.
pagi ini lebih cerah dari kemarin.saat ku jamah lapangan hijau terlihat aya duduk bersandar dbawah pohon filisium raksasa,menatap layar notebooknya.jadi ingat masa SD,setiap kelas selalu punya pohon filisium.paling senang kelas4,pohonnya paling besar,sehingga rindangnya minta ampun,tapi deritany kami harus menyapu selama45menit,bertiga pula.
aku duduk dgazebo tepat dsamping aya gelangsaran drumput."pagi" sapaku.diam tak ada jawaban.kalau dari mukanya yang serius,aya seperti lg browsing hal2 menakjubkan,atau kirim email buat neneknya,atau..dosen statistik keluar dari ruang transit,kaca matanya sdkit melorot,tanda siap masuk kelas."ya dosen dh masuk tu,masuk yuk"ajak ku.ajakan yang garing,karena aya tetap bergeming.sampai waktu usai aya tak juga masuk kelas statistik."gila,brani2nya aya bolos"pikirku.saat ku keluar di bawah pohon dimana terakhir ku melihatnya sudah nihil.gerombolan anak2 bersandar menghadapi laptopnya,beberapa berdiskusi dgazebo sebelahnya..ternyata benar dugaanku,aya ada dkantin.ternyata ada NAWANg jg."hai guys"sapaku ceria."sekalian ambilin tahu telos satu"sebelum ku duduk nawang mendorongku ke arah meja etalase kantin."sekalian apanya,orang ini ga mau ambil tahu juga"omel ku,tapi akhrnya ku ambilkan juga.aya hanya melirik sepintas.aku mencoba mengikuti apa yang mereka obrolkan,namun tak berucap apa apa hanya menikmati roti isi salad nya nawang.pembicaraan sedikit ku lepas ketika hape berdering."q dpt nilai B buat presentasiQ,harus syukuran,tp masak iya syukurn ma km?org km g bnt q."tertera dlayar hp ku.lagi2 ia berdesir di dada ku.
"hey Bi..''
"ntar ja ya Bil..sabar,q lg syukuran"
"knp ku g diajak?''kami bicara saling memotong.
"mau sambil nostalgia,dah y jatah kamu besuk malam!''
tut..tut.."dasar plin plan,katanya dah putus.."omel ku sewot ga suka telpon ku dtutup seenaknya.dseberang sana dua insan sedang menikmati pemandangan kota dari kaliurang.keadaan sedikit memanas di hawa yang begitu menggigit itu,sesaat setelah Bimo menutup telepon Nabila.
"kamu udah lupa kataku sebelum kita kesini?"Tika ngambek.
"iya aku inget,tapi dia telpon aku,bukan aku yang pengen kan?"kata Bimo tak mau kalah.
Tika semakin jengkel karena dia sudah bereaksi ngambek,Bimo tak juga merajuk dan minta maaf,malah sebaliknya."
"kamu tu ga pernah berubah!ga pernah mau.."Tika tak dapat melanjutkan kalimatnya,hanya terdengar nafas naik turun,sisa kemarahannya.bibir Tika sudah tak terkendali,dalam kuasa Bimo.dan mereka merasa kaliurang kembali dingin menggigit kembali.
"huh.."q keluarkan smua sesak ini.dia yang hanya memberiku kecewa,memadamkan smangat ku.no hape ganti tanpa permisi,telepon keluarga dengan telepon orang lain.entahlah.bukannya ku tak mau usaha lebih giat,q minta baik2 dia tak mengijinkan,ya gmn lagi.itu maunya."sabarlah untuk tanggal31"hanya itu kata harapanku satu2nya,tapi tgl 31oktober 2x menghancurkan ku,membuatku gila dtertawakan semua yang hidup bebas tanpa pengharapan sia2.hanya aku yang mengharap kesia2an itu.mungkin..
Bimo,yang ngakunya sahabat,tapi nyatanya...ga ngerti orang lagi butuh hiburan.
aya,dia sendiri sepertinya lagi kacau juga.
Nawang,bisa2 ku malah dibawa dugem. klip..klip..hape yang ku silent kedap kedip."pangjang umur ne"ku tekan tombol terima"halo,,apa wang?"sapa ku.
"kamu ja ya yang bantuin aya"suara Nawang tak begitu jelas.mungkin dia udah standbye,tapi baru jam berapa neh masak party dah mulai."lo denger g?"teriakanya sedikit memperjelas ucapanya."aku tu ga ngerti apa2 soal aya"jawabku.akhrnya Nawang menjelaskan mslh aya pada ku,"kenapa aya ga crima ma kamu ya?whateverlah.urus ya."
Langganan:
Postingan (Atom)